Minggu, 01 Maret 2009
Sabtu, 17 Januari 2009
Oh Pohon Kotaku....
Setiap hari kita menyusuri jalanan kota semarang dengan berbagai kepentingan, tapi pernahkah kita menyempatkan melihat pepohonan yang ada dipinggir jalan barang sejenak ?
Jawabannya bisa ya bisa tidak. Tapi yang jadi permasalahan adalah seberapa pedulikah kita dengan pohon-pohon itu. Banyak alasan dari masing-masing orang menanggapi hal ini, ada yang menganggap bahwa itu urusan dinas pertamanan kota, ada yang bilang itu urusan pemerintah, atau ada juga yang lebih ekstrem : untuk apa repot-repot ngurusi pohon, pekerjaan yang lebih penting masih banyak! Gawat ! Masih banyak dari kita yang belum peduli dengan pohon.Ini sangat memprihatinkan.
Kalau kita perhatikan, fungsi awal dari pohon-pohon tersebut adalah sebagai pohon peneduh sekaligus sebagai paru-paru kota. Namun sekarang fungsi tersebut sudah bertambah, menjadi tempat beriklan, berkampanye, dan tujuan-tujuan lain, yang akhirnya lebih banyak membuat pohon menjadi rusak. Tidak heran jika ada yang mengatakan pohon kota berbuah paku dan berbunga bendera!
Keadaan tersebut masih diperparah oleh PLN. Untuk mengantisipasi terjadinya arus pendek, dahan pohon yang menyentuh kabel biasanya dipotong. Cara memotong yang hanya separoh, mengakibatkan pohon cenderung miring ke jalan, semakin lama semakin miring ke jalan. Kalau hal ini tidak segera diatasi, suatu saat pasti akan roboh dan menimpa pengguna jalan. Kalau sudah begini siapa yang mau disalahkan.
Pohon yang miring sebenarnya menyalahi “aturan baku” dari sebuah pohon. Menurut situs Wikipedia , Pohon atau juga pokok ialah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Pohon memiliki batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Pohon dibedakan dari semak melalui penampilannya. Semak juga memiliki batang berkayu, tetapi tidak tumbuh tegak. Dengan demikian, pisang bukanlah pohon sejati karena tidak memiliki batang sejati yang berkayu. Jenis-jenis mawar hias lebih tepat disebut semak daripada pohon karena batangnya walaupun berkayu tidak berdiri tegak dan habitusnya cenderung menyebar menutup permukaan tanah.
Pemerintah dengan program bulan penanaman pohon pada Desember 2008, patut didukung, termasuk peraturan pemerintah daerah kota Semarang yang mengharapkan tiap RT mempunyai Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekurang-kurangnya 25% dari wilayahnya juga perlu diindahkan.Kota yang baik, minimal 30 % wilayahnya adalah RTH. Kota Semarang sebenarnya mempunyai 50% lebih RTH, namun penyebarannya belum merata.
Penanaman dan pelestarian pohon juga merupakan upaya menyelamatkan bumi yang semakin rapuh dengan adanya pemanasan global.
Perubahan iklim yang di latar belakangi oleh kemajuan teknologi dan banyaknya bangunan gedung-gedung tinggi yang sangat berlebihan dalam penggunaan kaca dan penambangan lahan pertambangan yang secara berlebihan membuat perubahan cuaca dan pengrusakan pada tanah. Perubahan cuaca atau adanya kenaikan temperatur rata-rata pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir menyimpulkan bahwa sebagian besar di sebabkan oleh peningkatan temperature rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar di sebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Banyak jenis pohon yang tepat untuk paru-paru kota, diantaranya pohon trembesi/Ki Hujan (Samanea saman), asam (Tamarindus indica), mahoni (Swietenia mahogani), tanjung (Mimusops elengi), atau bintaro (Cerbera manghas). Selain itu, pohon buah-buahan yang menarik bagi burung dan tupai dapat pula ditanam di lingkungan rumah kita, seperti pohon mangga (Mangifera indica), sawo kecik (Manilkara kauki), rambutan (Nephelium lappaceum), nangka (Artocarpus integra). Kawasan pantai dapat ditanami waru laut (Hibiscus tiliaceus), cemara laut (Casuarina equisetifolia), nyamplung (Calophyllum inophyllum), ketapang (Terminilia cattapa).
Khusus kota Semarang, mungkin lebih tepat ditanami pohon asam. Sejarah terjadinya nama Semarang, konon berasal dari kata asem arang-arang (pohon asem yang jarang-jarang). Disatu sisi untuk pemenuhan kebutuhan oksigen bagi warga kota sekaligus untuk nguri uri sejarah yang bisa dibagikan kepada anak cucu kita. Jangan sampai anak cucu kita baru tahu pohon asam setelah berkunjung ke kebun raya.
Kamis, 08 Januari 2009
AKU dan ANDREA HIRATA
Siapa yang tak kenal Andrea Hirata, sukses film laskar pelangi yang diangkat dari novel karangannya yang berjudul sama, telah mengangkat namanya ke tangga popularitas, bahkan sudah bisa disejajarkan dengan kaum selebritis tanah air. Makanya kalau kita rajin menonton acara infotainment, cerita kehidupan pribadinya sudah mulai “tampil” di acara yang katanya lebih banyak sisi negatifnya daripada sisi positifnya tersebut.
Lalu kenapa judul tulisan ini “AKU & ANDREA HIRATA” ??? , ada apa dengan aku ? apakah aku saudaranya Andrea ? Jawabnya tentu bukan ! aku tidak punya famili di Belitong, daerah Andrea.
Apa aku temannya Andrea ? Tidak ! Aku kenal Andrea, tapi Dia tidak kenal aku ! Karena aku bukan selebritis yang setiap orang bisa dengan mudah mengenalnya, baik lewat media cetak, elektronik, internet atau bahkan obrolan di warung kopi remang-remang.
Semakin banyak pertanyaan, semakin runyam. Kalau dilontarkan lagi pertanyaan, sepertinya 99 % jawabannya tidak.
Sepertinya ada nol koma sekian persen , benang merah antara aku dan Andrea. Fakta inipun terungkap setelah aku menyaksikan film Laskar Pelangi.
Ketika berita tentang film ini menyeruak diberbagai media, aku seperti tidak peduli dengan pemberitaan santer itu.
Kalau akhirnya aku rela berdiri mengantre tiket, itu karena desakan anak-anakku yang selalu mengajakku nonton.Anak yang satu bilang kalau temannya sudah lihat, anak yang lain berkata, “ Ceritanya bagus lho yah!”.
Yang paling kecilpun ikut-ikutan usul “ He eh yah, ceritanya cocok untuk anak-anak ! “ aku tertawa geli mendengarnya. Walah….Kamu tahu darimana? Nonton aja belum !
Tapi demi keinginan anak, dan diam-diam aku juga penasaran, akhirnya aku dan anak-anak nonton juga.
Nah, cerita tentang anak-anak belitong (termasuk Andrea) yang bersekolah di SD Muhammadiyah dengan gedung sekolah yang amat sederhana, dan gurunya yang setali tiga uang dengan bangunan sekolahannya inilah (yang secara diam-diam), masuk ke dalam memoriku.
Melihat Ikal dan kawan bersekolah dengan segala keterbatasannya, aku seperti melihat diriku sendiri.
Betapa tidak! Sekolahanku di SD Keling 4 Jepara, (waktu itu orang menyebut SD Inpres)
Juga hampir sama, baik gedung maupun siswanya. Aku dan teman-teman ke sekolah tidak pernah bersepatu !
Seingatku, pernah orangtuaku membelikan sepatu karet saat aku naik kelas lima, sepatu berwarna hitam itu justru kusimpan. Malu rasanya untuk memakainya. Tapi lama-lama kucoba juga ketika hari Senin tiba, kebetulan aku mendapat tugas memimpin upacara bendera. Kakiku terasa berat melangkah, mungkin karena terlalu banyak mata yang menatap! Alamaaaak.
Yang bikin aku geli, ternyata waktu pelajaran matematika mereka memakai alat dari lidi yang dipotong-potong sepanjang kurang lebih 10 centimeter. Persis !
Kalau di Laskar Pelangi, ada Lintang, yang telat ke sekolah karena ada buaya, temanku sering telat karena ada banjir. Maklum, rumah temanku yang jaraknya hampir tiga kilometer dari sekolah, selalu ditempuh dengan berjalan kaki melewati perbukitan, sawah dan juga sungai. Saat musim hujan, sungai tersebut sering banjir, hingga temanku mencari jalan memutar yang ada jembatannya. Berarti bukan tiga kilometer lagi dia berjalan tapi pasti lebih.
Uniknya, kalau hujan memakai payung dari daun pisang, maka hasilnya bisa ditebak : seluruh badan basah kuyub, kecuali rambut di kepala ! Alamaaaak.
Lalu kenapa judul tulisan ini “AKU & ANDREA HIRATA” ??? , ada apa dengan aku ? apakah aku saudaranya Andrea ? Jawabnya tentu bukan ! aku tidak punya famili di Belitong, daerah Andrea.
Apa aku temannya Andrea ? Tidak ! Aku kenal Andrea, tapi Dia tidak kenal aku ! Karena aku bukan selebritis yang setiap orang bisa dengan mudah mengenalnya, baik lewat media cetak, elektronik, internet atau bahkan obrolan di warung kopi remang-remang.
Semakin banyak pertanyaan, semakin runyam. Kalau dilontarkan lagi pertanyaan, sepertinya 99 % jawabannya tidak.
Sepertinya ada nol koma sekian persen , benang merah antara aku dan Andrea. Fakta inipun terungkap setelah aku menyaksikan film Laskar Pelangi.
Ketika berita tentang film ini menyeruak diberbagai media, aku seperti tidak peduli dengan pemberitaan santer itu.
Kalau akhirnya aku rela berdiri mengantre tiket, itu karena desakan anak-anakku yang selalu mengajakku nonton.Anak yang satu bilang kalau temannya sudah lihat, anak yang lain berkata, “ Ceritanya bagus lho yah!”.
Yang paling kecilpun ikut-ikutan usul “ He eh yah, ceritanya cocok untuk anak-anak ! “ aku tertawa geli mendengarnya. Walah….Kamu tahu darimana? Nonton aja belum !
Tapi demi keinginan anak, dan diam-diam aku juga penasaran, akhirnya aku dan anak-anak nonton juga.
Nah, cerita tentang anak-anak belitong (termasuk Andrea) yang bersekolah di SD Muhammadiyah dengan gedung sekolah yang amat sederhana, dan gurunya yang setali tiga uang dengan bangunan sekolahannya inilah (yang secara diam-diam), masuk ke dalam memoriku.
Melihat Ikal dan kawan bersekolah dengan segala keterbatasannya, aku seperti melihat diriku sendiri.
Betapa tidak! Sekolahanku di SD Keling 4 Jepara, (waktu itu orang menyebut SD Inpres)
Juga hampir sama, baik gedung maupun siswanya. Aku dan teman-teman ke sekolah tidak pernah bersepatu !
Seingatku, pernah orangtuaku membelikan sepatu karet saat aku naik kelas lima, sepatu berwarna hitam itu justru kusimpan. Malu rasanya untuk memakainya. Tapi lama-lama kucoba juga ketika hari Senin tiba, kebetulan aku mendapat tugas memimpin upacara bendera. Kakiku terasa berat melangkah, mungkin karena terlalu banyak mata yang menatap! Alamaaaak.
Yang bikin aku geli, ternyata waktu pelajaran matematika mereka memakai alat dari lidi yang dipotong-potong sepanjang kurang lebih 10 centimeter. Persis !
Kalau di Laskar Pelangi, ada Lintang, yang telat ke sekolah karena ada buaya, temanku sering telat karena ada banjir. Maklum, rumah temanku yang jaraknya hampir tiga kilometer dari sekolah, selalu ditempuh dengan berjalan kaki melewati perbukitan, sawah dan juga sungai. Saat musim hujan, sungai tersebut sering banjir, hingga temanku mencari jalan memutar yang ada jembatannya. Berarti bukan tiga kilometer lagi dia berjalan tapi pasti lebih.
Uniknya, kalau hujan memakai payung dari daun pisang, maka hasilnya bisa ditebak : seluruh badan basah kuyub, kecuali rambut di kepala ! Alamaaaak.
Minggu, 04 Januari 2009
Rabu, 17 Desember 2008
Renungan.........
PRIBADI MUSLIM
Allah, tujuannya
Rasulullah, teladan dalam hidupnya
Dunia, adalah surga sebelum surga yang sesungguhnya
Bumi, menjadi masjid
Rumah, Kantor, bahkan Hotel sekalipun menjadi Musholla
Tempat berpijak, meja kerja, kamar tidur, adalah hamparan sajadah
Kalau bicara, bicaranya dakwah
Kalau berdiam, diamnya zikir
Nafasnya tasbih
Matanya penuh rahmat Allah, penuh kasih sayang
Telinganya terjaga
Pikirannya, baik sangka
Hatinya, diam-diam berdo’a
Tangannya selalu bersedekah
Kakinya, melangkah menuju jihad
Kekuatannya, silaturahim
Kerinduannya, tegaknya syari’at Islam
Strateginya, sabar dan tawakkal
Kesibukannya, asyik memperbaiki diri
Cita-citanya, sahid di jalan Allah.
Krapyak - gerimis, 17 Desember 2008
Allah, tujuannya
Rasulullah, teladan dalam hidupnya
Dunia, adalah surga sebelum surga yang sesungguhnya
Bumi, menjadi masjid
Rumah, Kantor, bahkan Hotel sekalipun menjadi Musholla
Tempat berpijak, meja kerja, kamar tidur, adalah hamparan sajadah
Kalau bicara, bicaranya dakwah
Kalau berdiam, diamnya zikir
Nafasnya tasbih
Matanya penuh rahmat Allah, penuh kasih sayang
Telinganya terjaga
Pikirannya, baik sangka
Hatinya, diam-diam berdo’a
Tangannya selalu bersedekah
Kakinya, melangkah menuju jihad
Kekuatannya, silaturahim
Kerinduannya, tegaknya syari’at Islam
Strateginya, sabar dan tawakkal
Kesibukannya, asyik memperbaiki diri
Cita-citanya, sahid di jalan Allah.
Krapyak - gerimis, 17 Desember 2008
Kamis, 27 November 2008

SAATNYA MASJID MENJADI SWADANA
MELALUI USAHA AIR MINUM
( Proposal )
Ditujukan kepada pengurus masjid
Untuk direnungi sebagai dakwah terapan
Bahwa setiap orang harus bekerja secara gigih
Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah
Merenovasi masjid dari keuntungan usaha adalah lebih mulia
Memberi contoh riil kepada masyarakat luas bagaimana Islam berbisnis
Diajukan oleh :
H Totok Sugiarto, S Sos
Banyubiru Production
Jl. Hanoman Raya I No. 20 Krapyak Semarang 50146
Telp. (024) 70554151 Fax. (024) 7605068
Email : totos1969@gmail.com
Website : www.totokkeling.blogspot.com
Minggu, 23 November 2008
KULTUM: waktu-waktu dilarang puasa
Ada beberapa bentuk ibadah puasa pada waktu tertentu yang hukumnya haram dilakukan, atau setidaknya dimakruhkan hukumnya, baik karena waktunya atau karena kondisi pelakunya.
1. Hari Raya Idul Fithri
Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.
نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمَ الفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى - متفق عليه
Rasulullah SAW melarang berpuasa pada dua hari: hari Fithr dan hari Adha. (HR Muttafaq ‘alaihi)
2. Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.
3. Hari Tasyrik
Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Namun sebagian pendapat mengatakan bahwa hukumnya makruh, bukan haram. Apalagi mengingat masih ada kemungkinan orang yang tidak mampu membayar dam haji untuk puasa 3 hari selama dalam ibadah haji.
إِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْب وَذِكْرِ اللهِ تَعَالى - رواه مسلم
Sesunggunya hari itu (tsyarik) adalah hari makan, minum dan zikrullah (HR Muslim)
4. Puasa sehari saja pada hari Jumat
Puasa ini haram hukumnya bila tanpa didahului dengan hari sebelum atau sesudahnya. Kecuali ada kaitannya dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa sunah nabi Daud, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak. Maka bila jatuh hari Jumat giliran untuk puasa, boleh berpuasa. Sebagian ulama tidak sampai mengharamkannya secara mutlak, namun hanya sampai makruh saja.
5. Puasa sunnah pada paruh kedua bulan Sya‘ban
Puasa ini mulai tanggal 15 Sya‘ban hingga akhir bulan Sya‘ban. Namun bila puasa bulan Sya‘ban sebulan penuh, justru merupakan sunnah. Sedangkan puasa wajib seperti qadha‘ puasa Ramadhan wajib dilakukan bila memang hanya tersisa hari-hari itu saja. Sebagian ulama tidak mengharamkan melainkan hanya memakruhkan saja.
6. Puasa pada hari Syak
Hari syah adalah tanggal 30 Sya‘ban bila orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena hilal (bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak ada kejelasan apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum. Ketidak-jelasan ini disebut syak. Dan secara syar‘i umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu. Namun ada juga yang berpendapat tidak mengharamkan tapi hanya memakruhkannya saja.
7. Puasa Selamanya
Diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup untuk mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara syar‘i puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang ingin banyak puasa, Rasulullah SAW menyarankan untuk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.
8. Wanita haidh atau nifas
Wanita yang sedang mengalami haidh atau nifas diharamkan mengerjakan puasa. Karena kondisi tubuhnya sedang dalam keadaan tidak suci dari hadats besar. Apabila tetap melakukan puasa, maka berdosa hukumnya. Bukan berarti mereka boleh bebas makan dan minum sepuasnya. Tetapi harus menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban menggantinya di hari lain.
9. Puasa sunnah bagi wanita tanpa izin suaminya
Seorang isteri bila akan mengerjakan puasa sunnah, maka harus meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya. Bila mendapatkan izin, maka boleh lah dia berpuasa. Sedangkan bila tidak diizinkan tetapi tetap puasa, maka puasanya haram secara syar‘i.Dalam kondisi itu suami berhak untuk memaksanya berbuka puasa. Kecuali bila telah mengetahui bahwa suaminya dalam kondisi tidak membutuhkannya. Misalnya ketika suami bepergian atau dalam keadaan ihram haji atau umrah atau sedang beri‘tikaf. Sabda Rasulullah SAW Tidak halal bagi wanita untuk berpuasa tanpa izin suaminya sedangkan suaminya ada dihadapannya. Karena hak suami itu wajib ditunaikan dan merupakan fardhu bagi isteri, sedangkan puasa itu hukumnya sunnah. Kewajiban tidak boleh ditinggalkan untuk mengejar yang sunnah
1. Hari Raya Idul Fithri
Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.
نَهَى رَسُولُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صِيَامِ يَوْمَيْنِ: يَوْمَ الفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى - متفق عليه
Rasulullah SAW melarang berpuasa pada dua hari: hari Fithr dan hari Adha. (HR Muttafaq ‘alaihi)
2. Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.
3. Hari Tasyrik
Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Namun sebagian pendapat mengatakan bahwa hukumnya makruh, bukan haram. Apalagi mengingat masih ada kemungkinan orang yang tidak mampu membayar dam haji untuk puasa 3 hari selama dalam ibadah haji.
إِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْب وَذِكْرِ اللهِ تَعَالى - رواه مسلم
Sesunggunya hari itu (tsyarik) adalah hari makan, minum dan zikrullah (HR Muslim)
4. Puasa sehari saja pada hari Jumat
Puasa ini haram hukumnya bila tanpa didahului dengan hari sebelum atau sesudahnya. Kecuali ada kaitannya dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa sunah nabi Daud, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak. Maka bila jatuh hari Jumat giliran untuk puasa, boleh berpuasa. Sebagian ulama tidak sampai mengharamkannya secara mutlak, namun hanya sampai makruh saja.
5. Puasa sunnah pada paruh kedua bulan Sya‘ban
Puasa ini mulai tanggal 15 Sya‘ban hingga akhir bulan Sya‘ban. Namun bila puasa bulan Sya‘ban sebulan penuh, justru merupakan sunnah. Sedangkan puasa wajib seperti qadha‘ puasa Ramadhan wajib dilakukan bila memang hanya tersisa hari-hari itu saja. Sebagian ulama tidak mengharamkan melainkan hanya memakruhkan saja.
6. Puasa pada hari Syak
Hari syah adalah tanggal 30 Sya‘ban bila orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena hilal (bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak ada kejelasan apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum. Ketidak-jelasan ini disebut syak. Dan secara syar‘i umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu. Namun ada juga yang berpendapat tidak mengharamkan tapi hanya memakruhkannya saja.
7. Puasa Selamanya
Diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup untuk mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara syar‘i puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang ingin banyak puasa, Rasulullah SAW menyarankan untuk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.
8. Wanita haidh atau nifas
Wanita yang sedang mengalami haidh atau nifas diharamkan mengerjakan puasa. Karena kondisi tubuhnya sedang dalam keadaan tidak suci dari hadats besar. Apabila tetap melakukan puasa, maka berdosa hukumnya. Bukan berarti mereka boleh bebas makan dan minum sepuasnya. Tetapi harus menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban menggantinya di hari lain.
9. Puasa sunnah bagi wanita tanpa izin suaminya
Seorang isteri bila akan mengerjakan puasa sunnah, maka harus meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya. Bila mendapatkan izin, maka boleh lah dia berpuasa. Sedangkan bila tidak diizinkan tetapi tetap puasa, maka puasanya haram secara syar‘i.Dalam kondisi itu suami berhak untuk memaksanya berbuka puasa. Kecuali bila telah mengetahui bahwa suaminya dalam kondisi tidak membutuhkannya. Misalnya ketika suami bepergian atau dalam keadaan ihram haji atau umrah atau sedang beri‘tikaf. Sabda Rasulullah SAW Tidak halal bagi wanita untuk berpuasa tanpa izin suaminya sedangkan suaminya ada dihadapannya. Karena hak suami itu wajib ditunaikan dan merupakan fardhu bagi isteri, sedangkan puasa itu hukumnya sunnah. Kewajiban tidak boleh ditinggalkan untuk mengejar yang sunnah
Langganan:
Komentar (Atom)